Batu bara merupakan salah satu sumber daya energi utama yang banyak dimanfaatkan di berbagai sektor industri. Berikut adalah beberapa pemanfaatan batu bara untuk industri:

1. Sebagai Sumber Energi

Pembangkit Listrik: Batu bara digunakan sebagai bahan bakar utama dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Proses ini mengubah energi panas dari pembakaran batu bara menjadi energi listrik.

Industri Manufaktur: Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan panas tinggi dalam proses industri, seperti pembuatan semen, baja, kaca, dan keramik.

2. Bahan Baku Industri

Pembuatan Baja (Industri Metalurgi): Batu bara jenis kokas (coking coal) digunakan sebagai reduktor dalam proses peleburan bijih besi untuk memproduksi baja. Kokas adalah produk yang dihasilkan dari pemanasan batu bara tanpa oksigen.

Produksi Semen: Batu bara digunakan sebagai bahan bakar dalam tungku putar untuk memproduksi klinker, bahan dasar dalam semen.

3. Pembuatan Bahan Kimia

Produk Turunan: Batu bara diolah menjadi bahan kimia seperti amonia, tar, metanol, dan benzena, yang digunakan dalam industri kimia.

Produksi Gas Sintetis (Syngas): Melalui proses gasifikasi, batu bara dapat diubah menjadi gas sintetis yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar cair, hidrogen, atau bahan baku kimia lainnya.

4. Industri Energi Alternatif

Bahan Bakar Cair (Liquefied Coal): Melalui proses likuifikasi batu bara, energi padat batu bara diubah menjadi bahan bakar cair seperti diesel atau minyak bakar.

Pembangkit Energi Panas Lainnya: Industri tekstil, makanan, dan farmasi juga memanfaatkan batu bara untuk kebutuhan energi proses.

5. Industri Karbon Aktif

Batu bara digunakan untuk membuat karbon aktif, yang banyak digunakan dalam filtrasi air, pemurnian udara, dan pengolahan makanan dan minuman.

6. Bahan Bakar untuk Pembakaran Langsung

Beberapa industri kecil dan menengah masih menggunakan batu bara secara langsung sebagai bahan bakar untuk pembakaran, seperti dalam pembuatan bata atau kapur.

Dengan diversifikasi penggunaannya, batu bara tetap menjadi sumber daya strategis, meskipun tantangan lingkungan akibat emisi karbon dari penggunaannya mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan.