reconnusantara.com

Solar Industri B35

Solar B35 adalah campuran bahan bakar yang terdiri dari 35% biodiesel (FAME – Fatty Acid Methyl Ester) dan 65% solar (diesel konvensional). Campuran ini dikembangkan sebagai bagian dari program pemerintah untuk mendukung energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Berikut adalah penggunaan utama Solar B35:

1. Transportasi

Kendaraan Bermesin Diesel: Solar B35 digunakan sebagai bahan bakar utama untuk kendaraan bermesin diesel seperti truk, bus, dan mobil diesel.

Alat Berat: Banyak digunakan untuk alat berat di sektor konstruksi, pertambangan, dan perkebunan.

Kapal: Solar B35 digunakan pada mesin diesel kapal kecil hingga menengah, seperti kapal nelayan dan kapal kargo.

2. Industri

Generator Listrik (Genset): Solar B35 digunakan untuk pembangkit listrik pada genset diesel di industri, perkantoran, dan fasilitas lainnya.

Mesin Industri: Diterapkan pada mesin-mesin diesel yang digunakan di sektor manufaktur, pertanian, atau pengolahan bahan baku.

3. Pembangkit Listrik

Digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik berbasis diesel, khususnya di daerah terpencil atau kawasan tanpa jaringan listrik utama (off-grid).

Keunggulan Solar B35

1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Biodiesel dalam Solar B35 lebih ramah lingkungan dibandingkan solar murni, karena berasal dari minyak nabati (misalnya, minyak sawit).

2. Mengurangi Impor Solar
Solar B35 membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil, mendukung ketahanan energi nasional.

3. Mendukung Industri Lokal
Program B35 mendorong pertumbuhan industri biodiesel domestik, terutama yang berbasis minyak kelapa sawit.